Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy berbicara masalah persyaratan pemain yang diharapkannya. Simon pun mengutarakan pandangan berkaitan naturalisasi.
Simon ditunjuk PSSI untuk mengatasi team senior Indonesia. Ia dikasihkan pekerjaan saat dua tahun dengan Piala AFF 2020 diprediksikan jadi kompetisi terakhir kalinya.
Masalah formasi pemain idamannya, Simon belumlah dapat bicara mendalam. Tetapi pada dasarnya, ia ingin sosok-sosok yang miliki kebanggaan besar berseragam tim nasional serta miliki sikap bagus di serta luar lapangan.
“Taktik penentuan pemain terbuka. Penting pasti yang terunggul. Tetapi kurang itu. Mesti digabungkan dengan kebanggaan mewakili Indonesia,” tutur Simon di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (24/1/2019).
“Pemain Tim nasional Indonesia harus juga jadi contoh, termasuk juga di luar lapangan. Itu yang akan saya mencari. Saya akan lihat dari Tim nasional Indonesia awal mulanya, U-22, atau U-19 serta yang lain,” paparnya.
Simon diketahui menjadi pelatih yang tidak sungkan turunkan pemain muda, seperti yang dikerjakannya waktu di Bhayangkara FC. Jadi terbuka peluang dianya pun memberi peluang untuk memberikan tempat ke pemain muda di tim nasional.
“Terima kasih memberikan image jika saya senang memberikan peluang pada pemain muda. Itu tidak menyengaja, tetapi saya berpatokan pada kualitas. Penentuan pemain muda pasti mesti memperhitungkan kapan mesti menggunakannya,” sambungnya.
“Tahun ini ada Tim nasional U-22 serta miliki agenda pada 2019 dan ditarget mencapai emas SEA Games. Pasti mesti dilihat, walaupun saya miliki tujuan. Kesinambungan pemain muda serta senior butuh berlangsung dengan baik,” tuturnya.
Masalah pemain naturalisasi, Simon tidak anti akan tetapi pun tidak mengagung-agungkan. Menurut dia kebanyakan pemain naturalisasi punya potensi kurangi ‘rasa’ Indonesia di team.
“Jika kebanyakan pemain naturalisasi rasa-rasanya itu bukan Tim nasional Indonesia. Perihal ini menghadirkan dikit permasalahan di Tim nasional Filipina, berkaitan jalinan mereka dengan suporternya. Mereka terasa team kurang perasaan Filipina,” sambungnya.
Simon juga menyentuh nama Sandy Walsh, pemain berdarah Belgia serta Belanda yang sudah sempat mengharap dinaturalisasi. Simon memantaunya, tetapi pada saat yang sama ada cukuplah beberapa pemain bagus yang lain yang disaksikan.
“Berada di sosial media yang membahas masalah Sandy Walsh. Sehari-hari saya mendapatkan pertanyaan masalah Sandy Walsh. Menjadi pelatih saya harus mengerti kehadiran semua pemain. Saya ikuti Sandy Walsh dan beberapa pemain Indonesia yang lain, sebab pekerjaan saya memonitor mereka,” tutur Simon.
“Sandy Walsh di mata saya pemain bagus, tetapi beberapa pemain bagus yang miliki peluang dinaturalisasi. Saya fikir dia akan begitu suka hadir ke Indonesia. Serta begitu suka untuk masuk dengan Tim nasional Indonesia,” Simon memberikan.